Jakarta ( Berita ) : Menteri
Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH)
pada 2014 harus “dikeroyok” bersama Pemerintah Pusat dan daerah.
“Kita
inginkan untuk PKH karena datanya valid bisa ‘dikeroyok’ dengan
anggaran pusat dan daerah,” kata Mensos pada refleksi program Kemensos
2013 dan espektasi 2014 di Jakarta, Selasa [24/12].
PKH
merupakan program unggulan Kementerian Sosial yang merupakan pemberian
uang tunai bersyarat kepada keluarga sangat miskin agar memeriksakan kesehatan
dan menyekolahkan anaknya. Sebagai program unggulan, PKH mendapat porsi
anggaran terbesar dari Kemensos yaitu mencapai Rp3,4 triliun dari
anggaran Rp5,6 triliun pada 2013.
PKH
pada 2013 menyasar 2,4 juta rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan pada
2014 meningkat menjadi tiga juta RTSM dengan anggaran Rp4,2 triliun.
Menurut
Mensos, selama pelaksanaan PKH sejak 2007, di lapangan tidak pernah
didengar adanya protes tentang program tersebut. “Karena datanya valid
dan penyaluran bantuan juga langsung kepada penerima melalui PT Pos atau
bank,” tambah Mensos.
Melalui
PKH, Kementerian Sosial tidak semata memberikan bantuan tapi
mengutamakan pemberdayaan agar penerima bantuan bisa mandiri. “Berbicara
PKH berarti berbicara pemberdayaan, tidak ada cerita hanya sehat saja
tapi perlu pendampingan dan harus mandiri,” kata Mensos.
PKH
yang sudah berjalan sejak 2007, menurut Mensos cukup berhasil dilihat
dari tingkat partisipasi anak usia sekolah yang pergi ke sekolah terus
meningkat, begitu juga dengan partisipasi ibu hamil yang memeriksakan
kandungannya sehingga berdampak pada menurunnya angka kematian ibu dan
anak. (ant )
Sumber :
http://beritasore.com/2013/12/24/mensos-pkh-2014-harus-dikeroyok-bersama/
0 komentar:
Posting Komentar